Dewan Ikan Hias Indonesia (DIHI) kembali menunjukkan dukungannya yang konsisten terhadap kemajuan industri ikan hias tanah air dengan berpartisipasi aktif dalam gelaran NUSATIC–NUSAPET 2025 di ICE BSD, pada 20 Juni 2025. Ketua Umum DIHI Dr. Suseno Sukoyono beserta jajaran anggota kehormatan dan profesional turut hadir dalam berbagai sesi strategis yang menandai pentingnya inovasi, kolaborasi, dan penguatan standar kompetensi dalam ekosistem ikan hias nasional.
Salah satu momen penting dalam agenda ini adalah penyerahan sertifikat profesi kepada pelaku ikan hias Indonesia yang telah lulus uji kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Perikanan Hias Indonesia. Penyerahan ini dilakukan secara langsung oleh Dr. Suhana, Direktur LSP Perikanan Hias Indonesia, sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan kompetensi SDM yang menjadi tulang punggung industri ini.
“Indonesia kini tampil sebagai wajah baru eksportir ikan hias terbesar dunia yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan. Untuk mempertahankan posisi strategis ini, kita harus membangun ekosistem industri yang kuat berbasis SDGs: memperkuat pelaku UMKM, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, dan mengedepankan inovasi serta tanggung jawab terhadap keanekaragaman hayati. NUSATIC adalah panggung penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa industri ikan hias Indonesia tidak hanya indah, tetapi juga cerdas, beretika, dan berstandar global,” ujar Dr. Suseno Sukoyono, Ketua Umum DIHI.
DIHI memandang bahwa sertifikasi kompetensi bukan sekadar formalitas, melainkan langkah strategis untuk menjamin mutu, memperkuat kepercayaan pasar global, serta meningkatkan daya saing pelaku usaha ikan hias Indonesia di kancah internasional. Melalui platform NUSATIC, DIHI mendorong sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas dalam merajut ekosistem ikan hias yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis inovasi.
Partisipasi aktif DIHI dalam NUSATIC sejak awal penyelenggaraan menjadi bukti nyata konsistensi dukungan terhadap pertumbuhan industri ikan hias yang berbasis kualitas, keindahan biodiversitas, dan kekuatan branding Indonesia sebagai pusat ikan hias dunia.